Khofifah Ditunjuk Oleh Gerindra Untuk Menjadi Cagub Jatim

Khofifah Indar Parawansa adalah seorang politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Ia juga memiliki ambisi untuk menjadi Gubernur Jawa Timur, dan telah mencalonkan diri sebanyak tiga kali dalam Pilgub Jatim.

Khofifah-Ditunjuk-Oleh-Gerindara-Untuk-Menjadi-Cagub-Jatim

Pada tahun 2018, Khofifah berencana untuk mencalonkan diri kembali menjadi cagub Jatim, setelah dua kali kalah pada tahun 2008 dan 2013. Namun, ia tidak mendapat dukungan dari partainya sendiri, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), karena telah ada calon lainnya yaitu Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Khofifah kemudian mendapat tawaran dari Partai Gerindra untuk menjadi cagub Jatim. Partai Gerindra melirik Khofifah karena ia memiliki nama yang cukup populer di Jatim. Serta pengalaman dan prestasi yang mumpuni sebagai menteri. Ia juga dianggap sebagai sosok yang moderat dan toleran, yang sesuai dengan visi Partai Gerindra.

Khofifah menerima tawaran Partai Gerindra setelah mendapat izin dari Presiden Jokowi. Yang juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jokowi pun memberikan restu kepada Khofifah untuk maju sebagai cagub Jatim.

Khofifah kemudian berpasangan dengan Emil Dardak, seorang bupati Trenggalek yang juga berasal dari Partai Gerindra. Pasangan Khofifah-Emil mendapat dukungan dari Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Mereka berhasil menang dalam Pilgub Jatim 2018 dengan perolehan suara 53,55 persen, mengalahkan pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno yang didukung PDIP, PKB, PPP, dan PAN.

Respon dan Tanggapan Publik Terhadap Rekomendasi ini

Rekomendasi Gerindra terhadap Khofifah sebagai Cagub Jatim telah mendapat beragam respon dari ViewNewz. Beberapa pihak beranggapan bahwa Khofifah memiliki pengalaman dan kapabilitas yang dibutuhkan untuk memimpin Jawa Timur. Mereka menganggap Khofifah sebagai sosok yang berpengalaman, berprestasi, dan berintegritas.

Masyarakat menyambut baik penunjukan Khofifah oleh Partai Gerindra, karena ia memiliki nama yang cukup populer di Jatim. Serta pengalaman dan prestasi yang mumpuni sebagai menteri. Mereka juga menilai Khofifah sebagai sosok yang moderat dan toleran, yang sesuai dengan visi Partai Gerindra.

Publik berharap Khofifah dapat melanjutkan pembangunan di Jatim dengan memanfaatkan berbagai prestasi yang telah dicapai selama lima tahun ia memimpin. Mereka juga berharap Khofifah dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Jatim dengan menerapkan laku baik dan budi pekerti dalam kehidupannya.

Sementara yang lain mengkritik keputusan ini karena perbedaan pandangan politik. Mereka meragukan penunjukan Khofifah sebagai cagub Jatim oleh Partai Gerindra. Serta mengkhawatirkan adanya konflik kepentingan antara Khofifah dengan partainya sendiri, yaitu PKB, yang telah menetapkan calon lainnya. Yaitu Gus Ipul. Mereka juga menilai Khofifah kurang loyal terhadap Presiden Jokowi. Yang merupakan ketua umum PDIP, partai koalisi pemerintah.

Ribuan Santriwati Mendoakan Khofifah Jadi Gubernur Jatim Selama Dua Priode

Khofifah-Ditunjuk-Oleh-Gerindara-Untuk-Menjadi-Cagub-Jatim1

Disaat terjadinya rekomendasi Khofifah sebagai Gubernur Jatim. Pada tanggal 10 Oktober 2023. Ribuan santriwati dari berbagai pesantren di Malang menggelar doa bersama untuk meminta keselamatan dan kemenangan bagi Khofifah Indar Parawansa, yang akan maju kembali sebagai cagub Jatim di Pilgub 2024.

Doa bersama ini digagas oleh Forum Santriwati Malang Raya (FSMR), sebuah organisasi yang beranggotakan para santriwati dari 25 pesantren di Malang Raya. FSMR mengaku mendukung Khofifah karena mengapresiasi kinerja dan prestasinya sebagai gubernur Jatim selama lima tahun terakhir. Doa bersama ini dihadiri oleh Khofifah sendiri, yang menyampaikan terima kasih dan harapannya kepada para santriwati.

Ia mengatakan bahwa ia ingin melanjutkan pembangunan di Jatim dengan semangat santri, yaitu semangat yang berlandaskan laku baik dan budi pekerti. Doa bersama ini juga diisi dengan tausiyah dari beberapa ulama dan kiai, yang memberikan nasihat dan motivasi kepada Khofifah dan para santriwati. Mereka juga mengajak para santriwati untuk berpartisipasi aktif dalam Pilgub Jatim 2024 dengan menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan bertanggung jawab.

Doa bersama ini mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk Partai Gerindra, yang telah memberikan rekomendasi kepada Khofifah untuk menjadi cagub Jatim. Partai Gerindra mengapresiasi dukungan dan doa dari para santriwati, dan berharap Khofifah dapat memenangkan Pilgub Jatim 2024 dengan suara terbanyak.

Visi-Misi Khofifah sebagai Calon Gubernur Jatim

Gerindra memberikan rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur dalam Pemilihan Gubernur Jatim 2024. Ini merupakan langkah strategis bagi Gerindra dalam memperkuat koalisi politiknya di Jawa Timur. Iasendiri juga telah memiliki visi-misi nya sendiri, yakni:

Visi : Ia memiliki visi untuk mewujudkan Jawa Timur yang maju, berdaya saing, dan berkeadilan. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat sektor ekonomi, dan memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Misi : Meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur, Mendorong pengembangan sektor ekonomi yang berkelanjutan, Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas, Memperkuat infrastruktur untuk memperlancar konektivitas dan Membangun lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.

Isu-Isu Utama Dalam Pemilihan Gubernur Jatim

Partai Gerindra memiliki peran strategis dalam Pemilihan Gubernur Jatim. Rekomendasi mereka kepada Khofifah sebagai Cagub Jatim memperkuat partai tersebut sebagai salah satu kekuatan politik yang berpengaruh di posisi Jawa Timur. Pada pemilihan Gubernur jatim ini, berbagai isi-isu utama pemilihan Gubernur ini sangatlah menarik perhatian masyarakat. Yakni seperti:

  1. Pembangunan Infrastruktur : Peningkatan infrastruktur menjadi salah satu isu utama dalam Pemilihan Gubernur Jatim. Ketersediaan infrastruktur yang baik akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
  2. Pendidikan : Peningkatan mutu pendidikan menjadi fokus penting dalam Pemilihan Gubernur Jatim. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan di Jawa Timur merupakan langkah strategis untuk menciptakan generasi muda yang kompeten dan berdaya saing.
  3. Kesehatan : Perhatian terhadap sektor kesehatan menjadi isu penting dalam Pemilihan Gubernur Jatim. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kinerja Khofifah Selama Menjabat Sebagai Menteri Sosial

Kinerja Khofifah sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja Jokowi-JK dapat dikatakan cukup baik dan positif. Yang dimana hal terssebut memberikan kesejahteraan masyrakat Jawa Timur dan mengubahnya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Berikut adalah beberapa capaian kinerjanya:

  • Berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 11,22 persen pada tahun 2014 menjadi 9,66 persen pada tahun 2018. Dengan strategi pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan peningkatan kesejahteraan sosial.
  • Menyebutkan program-program bantuan sosial yang lebih tepat sasaran, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
  • Menginisiasi program-program inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat, seperti Program Desa Peduli Lansia, Program Desa Peduli Anak, Program Desa Peduli Disabilitas, Program Desa Peduli Perempuan, Program Desa Peduli Narkoba, Program Desa Peduli Pekerja Migran, dan Program Desa Peduli Bencana.
  • Meningkatkan kualitas pelayanan sosial dengan membangun infrastruktur sosial yang memadai. Seperti Rumah Perlindungan Sosial (RPS), Rumah Singgah, Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC), Rumah Perlindungan Anak (RPA), dan Rumah Perlindungan Disabilitas (RPD).
  • Memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga sosial, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan, organisasi pemuda, organisasi profesi, organisasi agama, dan media massa dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
  • Meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan para pekerja sosial, baik yang berstatus pegawai negeri sipil maupun non pegawai negeri sipil, dengan memberikan pelatihan, sertifikasi, insentif, dan perlindungan scroll-viewport.io.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *