AS Antipati ke Israel, Desak Setop Strategi Brutal ke Gaza

AS Desak Setop Strategi Brutal ke Gaza – Sekelompok anggota Kongres Amerika Serikat mendesak Presiden Joe Biden agar terus menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengubah strategi agresinya ke Jalur Gaza Palestina yang semakin brutal dan membabi buta.

AS-Antipati-ke-Israel,-Desak-Setop-Strategi-Brutal-ke-Gaza

6 anggota Kongres AS mengungkapkan kekhawatiran mereka soal jumlah korban warga sipil yang terus melonjak imbas agresi Israel ke Jalur Gaza. Keenam anggota Kongres AS itu selama ini terkenal sebagai pendukung setia Israel. “Kami sangat prihatin terhadap strategi militer PM Netanyahu saat ini di Gaza. Angka kematian warga sipil yang meningkat dan krisis kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima dan tidak sejalan dengan kepentingan Amerika,” bunyi surat.

“(Stategi militer Netanyahu) juga tidak menguntungkan keamanan bagi sekutu kita, Israel,” tertulis dalam surat. Dalam surat itu, keenam anggota Kongres AS juga mendesak Israel mengubah strategi militer di Gaza sesegera mungkin.

Amerika Serikat Semakin Hati-Hati

Pantauan ViewNewz, Presiden Joe Biden memang semakin “hati-hati” dalam menyuarakan dukungan terhadap Israel, sekutu utama AS selama ini, lantaran semakin banyak publik Negeri Paman Sam yang mendesak gencatan senjata segera di Gaza.

Biden bahkan disebut kewalahan menghadapi Israel yang semakin bersikap “di luar kontrol” AS terkait strategi militernya ke Gaza. Juga Biden sendiri bahkan membeberkan percakapan terbarunya dengan Netanyahu yang tak berjalan mulus saat bicara soal Gaza.

Dalam pertemuan dengan donor kampanye Partai Demokrat untuk pemilu 2024 di Washington, Biden memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan terus kehilangan dukungan internasional gegara agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina yang kian membabi buta. Biden mengatakan lewat telepon ia mewanti-wanti Netanyahu harus segera mengubah pemerintahannya yang berhaluan garis keras terutama dalam menangani konfliknya dengan Palestina jika tak ingin terus kehilangan dukungan.

“Keamanan Israel bisa bergantung pada Amerika Serikat, tetapi saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki (dukungan) Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki (dukungan) sebagian besar dunia,” ucap Biden. “tetapi mereka (Israel) mulai kehilangan dukungan tersebut karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” ucap Biden.

Dalam kesempatan itu, Biden juga membeberkan percakapan pribadinya dengan Netanyahu. Biden menuturkan Netanyahu menyerang balik dirinya saat dia sangat menyinggung agresi Israel ke Palestina telah memakan banyak korban jiwa. Agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung hampir tiga bulan ini memang kian memprihatinkan. Dalam semalam, gempuran Israel ke Gaza dilaporkan menewaskan 100 orang. Korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober lalu telah mencapai lebih dari 19.600 orang dengan 70 persen di antaranya adalah anak-anak serta perempuan.

Hamas Damai-AS Minta Israel Stop Perang Tapi

Hamas-Damai-AS-Minta-Israel-Stop-Perang-Tapi

Perang Gaza masih terus terjadi. Sejumlah update terbaru muncul di wilayah Palestina itu Hamas dan As meminta damai terhadap israel untuk Stop tapi malah….:

Hamas Mau Damai

Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan kelompok milisi tersebut terbuka terhadap perundingan untuk mengakhiri perang dengan Israel. Ini terjadi saat kelompok itu menghadapi perang terbuka dengan Tel Aviv.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Haniyeh mengatakan Hamas siap untuk berdialog dengan Israel. Ia berharap bahwa pembicaraan di masa depan dapat memastikan rumah bagi warga Palestina baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.

“Kami terbuka untuk mendiskusikan pengaturan atau inisiatif apa pun yang dapat mengakhiri agresi dan mengarah pada jalur politik yang menjamin hak rakyat Palestina atas negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” ucapnya.

Namun, petinggi tersebut kemudian memperingatkan bahwa segala upaya untuk mengecualikan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari penyelesaian pasca perang akan menjadi sebuah ilusi. Menurutnya, faksi perlawanan harus dilibatkan dalam proses tersebut.

Baca Juga: Tentara Israel Bunuh Sandera, Dunia Murka

AS Temui Putra Raja Salman MBS

Amerika Serikat (AS) membahas perang Gaza antara Hamas dengan Israel ke Arab Saudi. Ini dilakukan dalam pertemuan antara Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dengan putra Raja Salman bin Abdulaziz. Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Sullivan berada di Timur Tengah dalam perjalanan ke Israel. Dimana dia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat Israel pada hari Kamis. Ini di tengah meningkatnya ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Gedung Putih dan pemerintahan. PM Benjamin Netanyahu mengenai tuntutan perang yang dilakukan Israel.

“Sullivan dan putra mahkota Saudi membahas sejumlah masalah bilateral dan regional, termasuk upaya yang sedang berlangsung untuk menciptakan kondisi baru bagi perdamaian abadi dan berkelanjutan antara Israel dan Palestina,” pernyataan Gedung Putih.

“Mereka juga membahas respons kemanusiaan di Gaza, termasuk upaya meningkatkan aliran bantuan penting,” tambahnya.

Warga AS Ragukan Biden

Presiden AS Joe Biden mulas diragukan warga. Ini terkait manuvernya mendukung Israel di perang Gaza.

Hal itu kemudian membawa keraguan mengenai kapasitasnya untuk memperkuat koalisi politiknya menjelang pemilu tahun 2024. Biden sendiri kini menghadapi upaya pemakzulan di DPR AS karena sepak terjang bisnis sang putra, Hunter Biden.

Dokter: Tentara Israel Aniaya Pasien & Staf RS

Dokter-Tentara-Israel-Aniaya-Pasien-&-Staf-RS

Seorang dokter di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara mengklaim staf dan pasiennya dianiaya oleh tentara Israel setelah mereka dibawa dari rumah sakit tersebut ke pusat pemeriksaan militer di dekatnya. Dokter tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena takut akan keselamatannya.

Menurutnya puluhan pria di rumah sakit tersebut telah mematuhi perintah dari militer Israel pada hari Selasa untuk membentuk barisan di luar fasilitas tersebut. Mereka kemudian digiring sekitar 500 meter ke tempat yang disebutnya sebagai kamp militer penyaringan di daerah Al-Birawi di pinggiran Beit Lahia.

Bahan Bakar Untuk Warga Gaza

Ketua Layanan Informasi Negara Mesir, Diaa Rashwan, mengatakan jumlah bahan bakar yang diperbolehkan masuk ke Gaza meningkat sekitar sepertiganya. Ini terjadi saat wilayah itu dilanda kelangkaan bahan bakar.

“Tambahan ini akan memungkinkan 60 hingga 80 truk lagi memasuki Gaza setiap hari. Ada juga kesepakatan untuk meningkatkan jumlah bahan bakar yang masuk ke jalur tersebut setiap hari dari 129.000 liter menjadi 189.000 liter, selain dua truk gas untuk memasak domestik,” jelasnya.

Israel Serbu Sekolah

IDF mengatakan mereka telah berhasil menyerang tiga lokasi Hamas dalam semalam. Dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, militer mengatakan mereka telah menargetkan kelompok teroris di lingkungan Shejaiya di Gaza timur.

Dikatakan bahwa pihaknya telah “membongkar lokasi pusat operasi mereka yang terletak di dalam sekolah”. Serangan udara juga dilakukan terhadap penembak jitu di Jabalia, Gaza utara. Di sisi lain, IDF mengaku mereka telah menemukan dua terowongan di Khan Younis di selatan Gaza. Sebelumnya, Israel disebut telah membanjiri terowongan tersebut dengan air laut.

Lebanon Selatan Lumpuh Diserang Israel

Pemadaman listrik terjadi di kota Taybeh di Lebanon Selatan. Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan listrik kota itu lumpuh setelah serangan artileri tentara Israel di daerah di mana infrastruktur listrik berada.

Israel Akan Bangun Pemukiman Yahudi di Gaza

Menteri Kesetaraan Sosial Amichai Chikli mengatakan kepada media Israel Ynet bahwa dia tidak mengesampingkan pemukiman Israel di Jalur Gaza akan terbentuk. Bahkan ia mengatakan, ini hal yang masuk akal di wilayah tertentu.

Chikli juga menuduh Otoritas Palestina (PA) mendidik warga Palestina “tentang teror dan pembunuhan terhadap orang Yahudi”. Ia pun menolak gagasan bahwa otoritas tersebut, yang saat ini menjalankan Tepi Barat, dapat menggantikan Hamas di Gaza pascaperang.

Menteri tersebut merupakan anggota Partai Likud pimpinan Netanyahu, yang beraliran ekstrem kanan. Ia menyarankan untuk mencari solusi baru di Gaza seperti membuat warga ke Rafah, di bawah kendali Mesir dan Khan Younis di bawah kendali Uni Emirat Arab (UEA).

AS Minta Israel Setop Perang Segera Tapi

Sementara itu, AS mengeluarkan pernyataan baru yang meminta Israel menyetop perang di Gaza. Juru Bicara Gedung Putih menyebut ingin pemerintah PM Benjamin Netanyahu mengakhiri perang sesegera mungkin.

Hal ini terungkap pembaruan terbaru The Guardian, Jumat pagi. Namun, ia menambahkan bahwa AS tidak menentukan batas waktu kapan pertempuran di Israel harus diakhiri. “Kami semua ingin perang ini berakhir sesegera mungkin,” ucap Juru Bicara Gedung Putih John Kirby menyampaikan pernyataan tersebut dalam pengarahan pada hari Kamis. “Kami tidak mendikte persyaratan kepada Israel tentang berapa lama perang tersebut harus berlangsung,” tambahnya scroll viewport.io

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *