Beberapa Fakta Ibu Guru Tidak Sengaja Tabrak 3 Siswa Di Jakbar

Seorang Ibu Guru SMPN yang ada di Jakarta Barat (Jakbar) tidak sengaja menabrak 3 siswa ketika sedang memundurkan mobilnya. Salah satu siswa kemudian menjalani operasi akibat dari kecelakaan itu.

Insiden tersebut terjadi pada hari Kamis (11/1/2024) pekan lalu di SMPN 8 Jakarta Barat. Oleh karena itu, berikut ini sudah kami sediakan informasi beberapa bahwan Berikut fakta-faktanya :

Kronologi Kejadian

Peristiwa ini berawal ketika seorang guru yang berinisial B sedang memundurkan mobil yang terparkir pada halaman sekolah. Ketika sedang memundurkan mobilnya, kendaraan milik Ibu B menabrak tiga orang siswi kelas 1 SMP.

“Itu pada hari Kamis saat pulang sekolah dan kondisi hujan. Anak-anak ada yang pulang dan ada juga yang berteduh di teras pos satpam. Lalu ada guru namanya yaitu Bu B membawa mobil dan mau pulang keluar dari sekolah sambil memundurkan mobil di saat kondisi hujan dan tidak terlihat anak itu. Ibunya mundur dan bukan sengaja di tabrak, karena tidak tahu bahwa ada anak-anak itu. Akhirnya mobilnya terkena mereka dan otomatis kepepet sama tembok teras.” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta yaitu Purwosusilo ketika di hubungi pada hari Jumat (19/1/2024).

Kemudian, B bersama dengan rekan guru yang lain langsung menolong serta membawa ketiga siswa yang terluka itu ke UKS. Anak pertama yang berinisial AD mengalami memar pada tubuhnya. Sedangkan dua anak lainnya yaitu IK dan A mengalami sakit pada bagian perut setelah kejadian itu. Sehingga mereka di bawa ke rumah sakit.

“Orang tuanya datang dan yang namanya AD mengalami memar namun tidak apa-apa. Ayo pak sama bu guru di sekolah bawa ke RS. Namun kata orang tua dari AD tidak perlu karena hanya memar aja, nanti saya urut saat di rumah. Lalu anak kedua IK dan A perut mereka sakit dan di bawalah ke RS untuk di periksa,” jelasnya. Keduanya sempat di lakukan CT scan dan juga menjalani perawatan di rumah sakit. Hingga akhirnya IK di bolehkan untuk pulang dan jalani rawat jalan semenjak hari Senin (15/1) yang lalu.

Satu Siswa Dioperasi

Lalu untuk siswa A harus jalani operasi karena kantung kemihnya mengalami pendarahan. Purwosusilo menyebutkan bahwa saat ini A sudah menjalani operasi dan sementara di rawat di high care unit (HCU). “Untuk A masih harus di operasi karena kantung kemihnya alami pendarahan, sudah di lakukan tindakan operasi. Hingga sekarang sudah membaik dan masih di RS,” katanya.

Baca Juga : Jabatan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Sedang Terancam

Disdik Oleh DKI : Guru Bertanggung Jawab

Purwosusilo menyebutkan bahwa guru B merasa sangat terpukul atas kejadian tersebut. Dia memastikan bahw B akan bertanggung jawab untuk membiayai serta mendampingi keluarga siswa. “Bagaimana dengan kepedulian guru dan juga sekolah? Guru dan sekolah yang mengantarnya ke RS dan menemani keluarga secara bergantian hingga saat ini,” katanya pada VIEWNEWZ.

“Bu B itu merasa sangat terpukul, dia ibu-ibu memiliki murid, dia merasa bahwa sakit gara-gara dirinya. Bu B itu berkomitmen akan terus menemani, serta mensupport dan akan membantu juga untuk biayanya. Meskipun biayanya ada BJPS namun ortunya menunggu dan meninggalkan pekerjaan. Untuk transport segala macam maka di berikan sejumlah uang,” sambungnya.

Purwosusilo juga meminta supaya B beserta dengan pihak sekolah untuk terus memantau pemulihan ketiga siswa hingga dapat menjalani pembelajaran di sekolah secara normal. Dia juga menugaskan para petugas Dinas Pendidikan untuk menjenguk para siswa serta keluarganya.

“Saya sudah sampaikan untuk memfasilitasi anak saat tiba di sekolah. Terutama untuk anak dalam kondisi sedang sakit. Iya Pak, kami telah siapkan kalau tidak bisa naik tangga, maka di lantai bawah. Untuk belajar guru-guru juga berkomitmen. Guru akan terus bergantian untuk membesuk. Sehingga tidak ada istilah guru tidak peduli,” katanya scroll-viewport.io.