Tanggapan Hasto Tentang Kemungkinan Menteri PDI-P Mundur
Sekretaris Jenderal PDI-P yaitu Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru meminta kepada para kader PDI-P. yang kini masih menjabat sebagai menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mundur. “Dari yang terkait juga dengan semua ini, kita juga perlu cermati tentang dinamika politik yang ada,” kata Hasto di Kantor DPP PDI-P pada Jalan Diponegoro, Menteng di Jakarta Pusat, hari Kamis (1/2/2024). Hasto juga menjawab pertanyaan tentang apakah menteri-menteri PDI-P akan ikut mundur usai calon wakil presiden dengan nomor urut 3 yaitu Mahfud MD mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menko Polhukam VIEWNEWZ.
Mahfud adala capres yang di usung oleh PDI-P sertatiga partai politik lainnya pada Pilpres 2024. Hasto kemudian menjadi contoh tentang perlakuan yang di alami oleh Menteri Sosial yaitu Tri Rismaharini pada kabinet tentang tidak ikut di libatkan dalam pembagian bantuan sosial (bansos) belakangan ini. Padahal, Risma yang sedang kader PDI-P itu di anggap sangatlah memprioritaskan perlindungan untuk rakyat miskin supaya menerima bantual sosial. ” Hal itu karena Bu Risma semenjak jadi wali kota adalah sosok pemimpin yang sangat jujur. Dia juga melindungi data-data orang miskin, dan ingin di bagikan bansos, ini data orang-orang miskin, membagikan raskin, ini data orang miskin,” kata dia.
Tentang Bansos
Berbeda dari situasi kini, menurut Hasto, justru bansos di bagikan hanya pada beberapa daerah tertentu yang kuat kaitannya dengan politisasi. Beberapa daerah yang di sebut oleh Hasto jadi wilayah pembagian bansos belakangan ini yaitu Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, Jawa Timur. “Orang miskin tidak cuma berada di Jawa Timur. Juga Jogja, Jawa Tengah ataupun Lampung saja. Namun ada juga di seluruh Indonesia,” kata Sekretaris dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini.
Baca Juga : TKN Prabowo-Gibran Beri Tanggapan Soal Mundurnya Mahfud
Dari situlah, Hasto kemudian menyebutkan bahwa terdapat data-data penerima bansos punya Kementerian Sosial (Kemensos). Yang mana tidak di pakai dalam pembagian bansos pada beberapa waktu terakhir. Jika demikian, PDI-P sangat menyayangkannya. Menurut Hasto, para menteri PDI-P juga harus memikirkan dengan matang jika ambil langkah seperti yang Mahfud MD lakukan. “Pertimbangkan yang mendalam seperti yang di lakukan Prof Mahfud MD tersebut sangatlah mendalam,” kata dia. “Dia juga bahkan memohon dan meminta petunjuk dari Tuhan yang Maha Kuasa. Juga pada Allah SWT lalu pada akhirnya begitulah sikapnya,” kata Hasto.
Mahfud MD Rencana Mundur Dari Jabatan Menko Polhukam
Mahfud telah mengaku sudah menemukan Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) Pratikno untuk menjadwalkan beragam pertemuan bersama Presiden Joko Widodo. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut menilai bahwa sebagai menteri yang di angkat oleh Jokowi, maka dia harus memberi tahukan tentang langkah politik yang di ambil. Hal tersebut untuk menjaga integritas serta etika seorang menteri pada presiden yang mana sebagai kepala negara. Mahfud adalah calon wakil presiden yang memiliki pasangan dengan calon presiden yaitu Ganjar Pranowo. “Waktu itu, saya di angkat dengan penuh hormat, lalu sekarang juga di haruskan untuk memberitahu dengan cara yang hormat tentang beberapa langkah politik dari saya scroll-viewport.io.