Senior PDIP Beri Sindiran Usai Banyak Kader Keluar Dari Partai

Keputusan politikus yaitu Maruarar Sirait atau yang kerap di sapa Ara untuk meninggalkan PDI Perjuangan (PDIP) kemudian diikuti oleh loyalisnya. Kabar terbaru, Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) yaitu Stefanus Gusma lalu mengikuti jejak Ara untuk pamit dari PDIP. Sekaligus ikut mundur dari pengurus Badiklatpus PDIP. Hal ini kemudian menuai sindiran dari politikus senior PDIP yaitu Hendrawan Supratikno. Di mana, Hendrawan berbicara tentang kader yang berorientasi pada untung dan juga rugi dalam kiprahnya di partai VIEWNEWZ.

Senior-PDIP-Beri-Sindiran-Usai-Banyak-Kader-Keluar-Dari-Partai

Hendrawan mulanya menganggap bahwa itu adalah wajar kalau ada kader yang keluar dan masuk partai. Dia juga mengatakan bahwa hal itu tidak mempengaruhi kinerja partai. “Pada dasarnya keterlibatan kader memang hanya bersifat sukarela. Atas dasar itu, orang keluar dan masuk partai, sering terjadi dan kami menilai hal itu wajar-wajar saja. Batang tubuh partai sama sekali tidak terpengaruh,” kata Hendrawan ketika di hubungi pada hari Sabtu (27/1/2024).

Pendapat Hendrawan Tentang Kader Di Partai

Senior-PDIP-Beri-Sindiran-Usai-Banyak-Kader-Keluar-Partai

Hendrawan juga berbicara tentang adanya kader yang rajin berhitung tentang untung dan rugi masuk partai. Menurut dia, kader seperti itu akan pindah saat ada peluang yang lebih menguntungkan. “Harus di akui bahwa ada kader yang rajin berhitung soal untung dan rugi atas keterlibatannya di dalam partai. Saat ada peluang yang lebih prospektif, maka insting investasi politiknya kemudian berubah,” ucapnya.

Baca Juga : Megawati & Slank Akan Hadiri Kampanye di Kulon Progo

Menurut dia, fenomena tersebut jadi semakin menarik saat itu terjadi pada perhelatan pemilu. Karena, katanya, terlihat maksud dan juga tujuan dari pihak tersebut. “Lebih seru lagi jika itu di lakukan pada momentum yang mana secara politis menohok. Dalam kondisi ini, kita tahu bahwa putusan politik itu sarat dengan kepentingan yang sifatnya pragmatis” katanya.

Hendrawan juga meyakini bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak akan gusar dengan fenomena itu yang belakangan terjadi pada PDIP. Menurut dia, itu semua hanyalah sekadar iming-iming sesaat. “Tidak sama sekali. Kami melihat dalam perspektif konsistensi perjuangan dalam lintas waktu, bukanlah insting serta iming-iming yang sesaat” katanya.

Gusma Pamit Dari PDIP

Gusma sebelumnya mengikuti jejak Maruarar Sirait agar pamit dari PDIP. Kemudian Gusma juga mundur dari pengurus Badiklatpus PDIP. “Ya, saya juga sudah pamit. Saya sudah menyampaikan permohonan maaf juga ucapan terimakasih dan pamit dengan senior-senior saya yanga ada di partai. Sempat juga mengirim text WA dan membuat surat pengunduran diri dari pengurus Badiklatpus.” ucap Gusma dalam keterangannya pada hari Sabtu (27/1).

Gusma, yang juga merupakan mantan ketua DPP KNPI, mengatakan bahwa kini sedang aktif mendampingi komunitas relawan. Yang mana untuk memenangkan pasangan calon presiden Prabowo-Gibran. Dia menginisiasi serta membina komunitas Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman serta Toleransi Indonesia (Sakti) scroll-viewport.io.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *