Korea Selatan Keluarkan Travel Ban Ke Haiti
Korea Selatan (Korsel) telah mengumumkan larangan kepada masyarakatnya untuk bepergian (travel ban) tingkat 4 ke Haiti mulai 1 Mei 2024. Hal ini di sebabkan karena masalah keamanan pada Negara tersebut seiring dengan meningkatnya kekerasan geng.
Kementerian Luar Negeri juga mengatakan bahwa aturan tersebut nantinya akan di terapkan pada semua wilayah negara Karibia. Di Korea Selatan, peringatan perjalanan level 4 adalah sistem paling tinggi dari empat skala. Jika anda ingin tahu informasi lebih lanjut, maka simak ulasan dari VIEWNEWZ berikut ini.
Situasi Di Haiti Semakin Memburuk
Kementerian melihat bahwa situasi keamanan di Haiti baru-baru ini semakin memburuk. Imbas dari serangan mematikan yang mana di pimpin oleh koalisi geng serta kekosongan kepemimpinan udai pengunduran diri perdana menterinya yaitu Ariel Henry. Sementara itu, perusahaan-perusahaan Korea yang ada di dalam Kompleks Industri Sonapi. Di mana pada ibu kota Haiti, Port-au-prince, masih terus beroperasi secara normal. Walaupun terjadi ketegangan dan perusahaan-perusahaan mengalami kesulitan terkait mengangkut kontainer. Karena, geng-geng masih aktif pada sekitar pelabuhan serta jalan utama yaitu pintu gerbang utama pergerakan logistik.
Baca Juga : Hasto Tegaskan Arah Politik Partai Ketua Umum
Korea Selatan Sudah Mengevakuasi 13 Warganya Dari Haiti
Pada bulan lalu, Korea Selatan sudah mengevakuasi sebanyak 11 warganya dari Port-au-prince memakai helikopter. Mereka trlah di terbangkan ke negara terdekat yaitu Republik Dominika. Sebelumnya, di bulan Maret, pemerintah Korea Selatan sudah mengevakuasi 2 warganya dari negara kepulauan itu. Kementerian juga mengatakan bahwa mereka sudah lakukan segala upaya untuk melindungi warganya. Yang mana saat ini sedang tinggal di dan sekitar Port-au-Prince. Terdapat sekitar 60 warga Korsel yang saat ini di percaya masih ada di Haiti. Tetapi pihaknya tidak mengatakan secara rinci dan lebih lanjut karena di rahasiakan. Hal itu agar memastikan keselamatan warga Negeri Ginseng lainnya yanga ada di Haiti.
Kekerasan Geng Sudah Berlangsung Semenjak Tahun 2021
Haiti sudah mengalami peningkatan kekerasan dari geng kronis, kerusuhan politik serta kemiskinan semenjak pembunuhan Presiden Jovenel Moise di tahun 2021. Situasi tegang yang terjadi di Haiti berubah jadi kekacauan pada bulan Februari tahun ini. Saat serangkaian serangan terkoordinasi oleh geng yang terjadi di Port-au-Prince. Geng-geng yang bersenjata menyerang Istana Nasional serta bandara internasional utama Haiti, juga membakar sejumlah bagian Kementerian Dalam Negeri.
Di tanggal 3 Maret, pemerintah Haiti mengumumkan bahwa keadaan darurat. Perdana Menteri kala itu, yaitu Henry, di larang untuk kembali ke Haiti. Yang mana saat dia lakukan perjalanan resmi ke negara Afrika Timur. Bandara Port-au-Prince kemudian di tutup menyusul dengan serangan dan Henry mengatakan bahwa dirinya akan mengundurkan diri usai dewan transisi di bentuk scroll-viewport.io.