Perang Terbuka Militer Israel Dan Hamas Terjadi di Gaza Tengah

Konflik antara Israel dan Hamas di Gaza telah mencapai titik kritis dengan terjadinya perang terbuka.

Perang-Terbuka-Militer-Israel-dan-Hamas-Terjadi-di-Gaza-Tengah
Brigade Al-Qassam menyatakan para pejuangnya terlibat ‘dalam pertempuran sengit dari jarak nol dengan pasukan pendudukan di sebelah barat kamp Jabalia’ di Gaza utara.

Jabalia memang diketahui telah menjadi area pertempuran sengit selama beberapa hari, ditambah gempuran-gempuran serangan udara Israel yang sangat dasyat yang mengakibatakan banyaknya korban dan bangunan ludes abis karena serangan israel dari udara. Al Qassam juga mengklaim perang terbuka juga terjadi di Zaytoun yang juga di Gaza utara.

Di sisi lain, Batalion 931 bergerak setelah menerima laporan milisi Hamas menduduki bangunan-bangunan di area tersebut.

“Akibatnya, pasukan melancarkan serangan yang ditargetkan terhadap bangunan tersebut,” ucapnya.

Militer Israel menyatakan milisi Hamas ‘telah melakukan penyergapan di daeah yang sama, bersiap untuk menyerang pasukan ketika mereka melewati jalur lalu lintas pusat’

“Pasukan tersebut mengapit musuh melalui salah satu gang, sehingga mengejutkan mereka,” ucap IDF.

Isreal Defence Forces (IDF) pun menyatakan Batalion 98 terus menggempur Hamas di Khan Younis, Gaza selatan. Gempuran itu disokong serangan udara.

IDF juga melaporkan beberapa operasi oleh unit lain di Gaza selatan, termasuk serangan terhadap ruang komando Hamas dan terowongan.

Gaza Tengah Hancur Total Serangan Udara Oleh Isreal

Gaza-Tengah-Hancur-Total-Serangan-Udara-Oleh-Isreal

Pantauan ViewNewz, Pada hari Sabtu pagi ini situasi bangunan yang hancur di distrik Deir al-Balah, Gaza tengah, setelah dua ledakan besar. Warga sekitar mengatakan bangunan itu hancur oleh serangan udara Israel. Warga mengatakan sekitar 150 orang diperkirakan berlindung di dalam bangunan tersebut sebelumnya.

Di dalam Video yang beredar itu menunjukkan warga Gaza sedang menyisir reruntuhan untuk mencari kemungkinan masih ada korban yang terjebak di sana.

Berdasarkan laporan Rumah Sakit Jihad Al Aqsa setidaknya ada delapan orang tewas dan puluhan lain terluka dalam peristiwa tersebut.

Salah satu pria yang jadi korban selamat mengatakan dia berada di sana karena mengungsi dari kamp Al-Shati di Kota Gaza. Dia ada di sana ketika dirinya dan saudaranya mendengar serangan.

“Rumah di samping kami hancur. Saya tak tahu bagaimana cara saya bisa keluar dari bawah reruntuhan, saya ketakutan ketika di luar terdengar suara tembangakan dan hancurnya bangunan.,” ucapnya.

Ternyata Israel Ketakutan Sampai Terowongan Hamas Gaza Di Hancurkan

Ternyata-Israel-Ketakutan-Sampai-Terowongan-Hamas-di-Gaza-Di-Hancurkan

Pengeboman di Gaza tengah dan selatan yang mengakibatkan puluhan orang tewas dalam serangan rumah-rumah di Deir el-Balah. Beberapa pejabat senior Hamas menyatakan tidak ada negosiasi dengan Israel kecuali Israel menghentikan serbuannya ke Gaza. Kondisi saat ini menjadi ancaman bagi 2,3 juta warga Palestina yang ada di wilayah tersebut. Israel sendiri mengklaim akan terus berupaya menghancurkan terowonga-terowongan buatan Hamas yang menjadi basis kelompok perlawanan dari Palestina itu.

Kenapa Israel bisa ketakutan sampai berusaha keras menghancurkan terowongan Hamas?

Salah satu strategi pertahanan yang digunakan kelompok Hamas untuk menjalankan operasinya adalah melalui terowongan yang disebut Israel sebagai jalu kawasan. Terowongan tersebut membentang di sepanjang daerah padat penduduk di Gaza untuk menyembunyikan pejuang, persenjataan roket, dan para sandera.

Meruntuhkan terowongan ini merupakan salah satu tujuan Israel dalam upaya membubarkan kelompok Hamas.

Tetapi, pertempuran bawah tanah akan menyulitkan Israel karena beberapa senjata canggihnya tidak bisa digunakan di dalam terowongan. Maka dari itu, ini menjadi salah satu peluang untuk hamas.

“(Hamas) memiliki waktu untuk memikirkan di mana mereka akan pergi dan ada jutaan lokasi tersembunyi yang bisa mereka masuki. Mereka dapat memilih waktu untuk melakukan pertemuan, Anda tidak dapat melihat mereka tetapi mereka dapat melihat Anda,” ucap John Spencer pensiunan Mayor AS.

Upaya Israel Hancurkan Terowongan Hamas

Beberapa pekan, tentara Israel telah menyelesaikan pembangunan lima pompa yang berjarak 1,6 km sebelah utara dari kamp pengungsian Al-Shati dan mampu mengalirkan ribuan meter kubik air per jam.

Israel berusaha membanjiri terowongan Hamas di bawah Jalur Gaza dalam kurun waktu beberapa pekan.

Pasukan Israel juga mengklaim menemukan 800 kurang lebih lubang yang mengarah pada jaringan terowongan dan bunker bawah tanah Hamas, Pasukan Israel menghancurkan terowoangan itu sampai setengahnya.

Baca Juga: Tank Israel Kepung Gaza Saat Gencatan Senjata Usai 

Gaza Terancam Hancur Total, Lembaga Amal Dunia Kirim Sinyal Keras

Lembaga-lembaga amal dunia menyuarakan peringatan bahwa bisa terjadi “kehancuran total” di Gaza setelah agresi Israel tak berhenti lebih dari dua bulan.
Mereka juga mengingatkan bisa terjadinya kelaparan dan wabah penyakit. Dalam video dengan para jurnalis minggu ini, organisasi-organisasi internasional menggambarkan kengerian di Jalur Gaza.

“Situasi di Gaza bukan hanya bencana, tapi juga apokaliptik. Dengan beberapa potensi konsekuensi yang tidak dapat kembali seperti semula,” ucap Bushra Khalidi dari Oxfam. “Zona aman Israel di Gaza hanyalah fatamorgana,” tambanya.

Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Gaza setelah militan Hamas menyerbu melintasi perbatasan. Bahkan serangan udara semakin dasyat dalam menghancurkan Gaza.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, 17.487 orang tewas dalam perang tersebut. Juga 1,9 juta dari 2,4 juta penduduk wilayah itu juga mengungsi.

Hanya 14 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang saat ini berfungsi sesuai kapasitasnya, menurut badan kemanusiaan PBB OCHA, dan hanya sedikit bantuan yang menjangkau mereka yang membutuhkan.

“Mereka yang selamat dari pemboman tersebut kini menghadapi risiko kematian akibat kelaparan dan penyakit,” ucap Alexandra Saieh dari Save the Children.

“Tim kami bercerita tentang belatung yang menggerogoti luka, dan anak-anak yang menjalani amputasi tanpa obat bius,” tambanya. Saieh juga menceritakan ratusan penduduk Gaza mengantre untuk “satu toilet” atau berkeliaran di jalanan untuk mencari makanan.

Banyaknya Korban, Hingga Over-Kapasitas

Setelah sempat gencatan senjata yang terus menerus, yang ditandai pertukaran sandera Hamas dengan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Pemerintahan Benjamin Netanyahu terus melakukan pengeboman dan serangan darat, dan bersumpah untuk melenyapkan Hamas.

Ratusan ribu warga sipil telah meninggalkan Gaza utara untuk mencari perlindungan di selatan. Kemudian mereka juga dibom di sana dengan serangan Udara yang sangat dasyat.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza, dan kami telah melihat hal ini sejak arahan Israel. Menyerukan orang-orang untuk meninggalkan Gaza utara ke selatan,” ucapnya Shaina Low dari Dewan Pengungsi Norwegia. Namun dengan pindahnya ke Gaza Tengah malah di bom dan di hancurkan.

“Perintah Israel yang memaksa warga Palestina menumpuk di daerah padat penduduk di Gaza selatan, tanpa jaminan keselamatan atau kepulangan, jelas-jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional.”

Sandrine Simon dari badan amal Medecins du Monde (Dokter Dunia) bercerita tentang seorang rekannya yang terluka di kota Khan Younis di wilayah Selatan karena serangan tank pada sekolah tempat dia berlindung.

“Butuh waktu berjam-jam untuk mencapai rumah sakit, di mana perawat yang kelelahan berusaha mati-matian untuk merawat ratusan pasien yang tergeletak di lantai,” ucap Simon.

“Rumah sakit di Gaza menjadi kamar mayat. Itu tidak bisa diterima,” tambanya. Presiden Doctors Without Borders Isabelle Defourny menceritakan kisah serupa. “Kami bekerja di rumah sakit Al-Aqsa, menerima rata-rata 150 hingga 200 pasien luka perang setiap hari. Sejak tanggal 1 Desember.” Pada suatu hari di minggu ini, mereka menerima lebih banyak korban meninggal dibandingkan pasien yang terluka.

“Rumah sakit penuh sesak, kamar mayat meluap, bahan bakar dan pasokan medis mencapai tingkat yang sangat rendah,” tambanya Defournya.

Maka dari itu banyak sekali korban sehingga kapasitas kamar jenazah, dan juga tempat korban lain susah. Saat ini masih bingung penduduk hamas harus tinggal dimana supaya aman, dan jauh dari serangan Israel yang terus menerus menyerang hamas scroll viewport.io.

Similar Posts

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *